jika qt letih dalam melakukan kebaikan, maka sesungguhnya keletihan itu akan sirna dan kebaikan itu akan abadi. jika qt senang melakukan dosa, maka sesungguhnya kesenangan itu akan sirna dan dosa itu akan abadi

Sunday 15 May 2011

Pikiran Kita Bisa Menciptakan Kenyataan - Intelegensia Tanpa Batas

Iskandar Bakrie - Jumat, 29 Januari 2010 Alam bawah sadar yang dahsyat jika Anda mampu mengelolanya [Foto: Istimewa]Alam bawah sadar yang dahsyat jika Anda mampu mengelolanya [Foto: Istimewa] 

Dalam hidup keseharian, kebahagiaan ternyata lebih banyak ditentukan oleh diri kita sendiri dan bukan oleh factor-faktor di luar diri kita. Kebahagiaan kita sebenarnya tidak harus tergantung pada adanya pujian dan perhatian. Kita bersemangat dalam berkarya tidak perlu menunggu terlebih dahulu datangnya dukungan moril dari orang lain.

Tidak ada yang bisa memaksa kita menjadi penipu atau menjadi manusia penolong tanpa seizin kita. Itulah kepercayaan terbesar yang pernah Allah berikan kepada mahklukNya, yakni; "Kebebasan bertindak sekaligus kewajiban bertanggungjawab".
Manusia diciptakan Allah berdasarkan disain dan struktur yang sesusai dengan hal-hal yang baik, luhur dan indah. Kalau Anda berniat merugikan kepentingan orang lain, nurani Anda akan berontak. Kegelisahanlah yang Anda dapat. Sebaliknya, bila Anda bersikap baik, hormat, melayani dengan tulus ikhlas pada sesama, batin Anda akan damai, karena qalbu Anda didisain untuk hal-hal semacam itu.
Alam bawah sadar berlaku subyektif. [Foto: Istimewa]Alam bawah sadar berlaku subyektif. [Foto: Istimewa]Disain jiwa dan raga manusia memang lebih cocok dihiasi oleh hal-hal yang baik. Raga Anda akan mengalami psikosomatis, bila pikiran, prasaan Anda dikuasai berbagai macam prasangka-prasangka buruk tentang orang-orang di sekitar Anda atau tentang kehidupan yang Anda alami.
Gunakanlah kekuatan pikiran bawah sadar untuk menjadikan akhlak Anda bagaikan batu pualam dan gunakanlah pikiran bawah sadar untuk menjadikan Anda sebagai orang paling kaya di dunia bila mungkin, agar Anda lebih dapat berbuat banyak bagi penderitaan sahabat, teman, kerabat dan saudara-saudara anda yang kurang beruntung.
Pengaruh Pikiran dalam Kehidupan Manusia
Kebanyakan manusia rusak karena pikiran dan perasaannya, tetapi sebanyak itu pula yang menyangkal pendapat itu. Padahal, pengakuan secara jujur akan pendapat ini akan mengurangi efek buruk yang ditimbulkannya, bila ditindaklanjuti dengan benar. Dampak buruk paling ringan adalah kerusakan yang terjadi pada dirinya, sedangkan pada tingkatan yang fatal akan melibatkan orang lain dalam jumlah yang sangat besar.
Agar tidak 'buta' tentang kekuatan diri Anda sendiri, sebaiknya Anda tahu tentang alam bawah sadar. [Foto: Istimewa]Agar tidak 'buta' tentang kekuatan diri Anda sendiri, sebaiknya Anda tahu tentang alam bawah sadar. [Foto: Istimewa]Sebagai contoh adalah sebuah keluarga yang sedang dalam kesulitan financial, keluarga tersebut akan berfikir dan berkeyakinan bahwa kekayaan akan membuat mereka bahagia. Sementara itu keluarga lain yang bukan hanya kaya, akan tetapi kaya raya merasakan hal yang sama, kehidupannya penuh konflik, jauh dari kebahagiaan. Bahkan ada yang sampai bunuh diri, terlepas ada pula yang mengatakan bahwa ia dibunuh dan bukan bunuh diri. Tidak penting apakah ia dibunuh atau bunuh diri.
Faktanya, orang kaya yang bunuh diri tidaklah sedikit. Tidak bisa tidak bahwa kekayaan yang dimilikinya tidak membawa berkah baginya. Kekayaan yang dimiliki semestinya dapat dijadikan sarana agar kehidupannya lebih bermakna dan bermanfaat, sehingga ia disukai banyak orang, bukan berakibat sebaliknya. Kalau benar ia dibunuh maka hartanya telah menjadi fitnah buruk baginya, kalau ia bunuh diri, jelas hartanya justru menjadi sumber ketidakbahagiaan.


Alam pikiran bawah sadar sesungguhnya tanpa batas [Foto: Istimewa]Alam pikiran bawah sadar sesungguhnya tanpa batas [Foto: Istimewa]Sepanjang manusia tidak menempatkan keduniawian sebagai sumber kebahagiaan, maka setiap manusia berpeluang meraih kebahagiaan. Bahkan orang bijak dan ahli filsafat pernah berkata, "Semakin banyak keinginan semakin jauh dari kebahagiaan, semakin sedikit keinginan semakin dekat dengan kebahagiaan".
Pernyataan tersebut dapat dterima akal sehat, karena semakin banyak keinginan semakin banyak pula jumlah kekecewaan terjadi akibat tidak terwujudnya keinginan-keinginan itu.
Dan, kekecewaan itulah sumber utama ketidakbahagiaan. Menginginkan secara berlebihan akan apa yang tidak kita miliki, merupakan hal lain yang diyakini sebagai sumber ketidakbahagiaan.
Foto: IstimewaFoto: IstimewaKeluarga yang tidak berputera sangat yakin kebahagiaan akan terwujud bila ia memiliki putera, sebaliknya keluarga yang memiliki banyak anak sangat menyetujui bahwa memiliki anak bukan sumber kebahagiaan, dalam banyak kasus justru menjadi sumber masalah. Apalagi bila anak-anak terjerumus dalam dunia narkoba, prostitusi, dan aktivitas gangster.
Mereka yang merasa akan merupakan sumber kebahagiaan mungkin karena membayangkan anak yang lucu, manis, berakhlak mulia, cerdas, berprestasi, berbhakti serta pandai menyenangkan hati orangtuanya. Mereka lupa bahwa mendidik anak-anak hingga menjadi anak yang sholeh jauh lebih sulit daripada sekedart mengumpulkan harga benda yang melimpah. Umumnya, anak-anak yang demikian lahir dari keluarga yang tidak amburadul, walau tidak selalu demikian.
Foto: IstimewaFoto: IstimewaBagaimanapun tanpa berkembangnya buah pikiran manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak mungkin berkembang sehebat sekarang ini. Tampaknya sepanjang menyangkut benda-benda mati, kerja akal pikiran bermuara pada hal-hal yang berguna, tapi begitu mencoba mengotak-atik jiwa dan pikiran manusia output-nya cenderung merusak manusia itu sendiri.
Kekuatan Pikiran Bawah Sadar
APakah rahasia besar yang terungkap sepanjang zaman? Rahasia energi atom? Energi termonuklir? Bom neutron atau bom hydrogen? Atau, perjalanan antar planetkah? Saat pada ahli fisika meraih nobel karena penemuan-penemuannya, para psikolog tidak begitu setuju.
Mereka merasa penemuan terbesar sepanjang zamanm adalah ditemukannya rahasia kekuatan bawah sadar. Munurut mereka, para ilmuwan berhasil dalam bidangnya karena mampu memanfaatkan kekuatan bawah sadarnya secara efektif. RIset memang membuktikan hal itu.
Alam bawah sadar, pikiran tanpa ruang dan waktu [Foto: Istimewa]Aktivitas dalam diri manusia dikendalikan oleh pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Pikiran sadar sering disebut sebagai pikiran obyektif sementara pikiran subyektif menggantikan istilah pikiran bawah sadar. Tidak jarang pikiran bawah sadar disebut juga sebagai Intelegensi Tanpa batas ( ITB). Dengan demikian pikiran sadar disebut sebagai kecerdasan terbatas.

Foto: IstimewaFoto: IstimewaIntelegensi Tanpa Batas ini mendapat sebutan bergengsi karena memang memiliki kemampuan yang sering tidak dapat diduga dan jauh lebih powerfull. Dan bila dibandingkan dengan kecerdasan terbatas hasil kerja Intelegensi tanpa Batas sering tidak lumrah, sulit untuk bisa diterima akal sehat. Wajar bila ITB ini mendapatkan sebutan prestisius, wajar juga karena hanya yang lumrah-lumrah saja yang mampu ditangani kecerdasan terbatas.
Lepaskan rasa cemas yang tanpa alasan, hirup udara segar segera [Foto: Iskandar Bakrie]Lepaskan rasa cemas yang tanpa alasan, hirup udara segar segera [Foto: Iskandar Bakrie]Intelegensi Tanpa Batas juga berfungsi mengendalikan organ-organ tubuh seperti denyut jantung, aliran darah, kerja paru-paru, dan bergeraknya organ-organ pencernaan. Ketika ada racun masuk, organ-organ pencernaan akan bereaksi secara otomatis untuk mencoba menetralisir racun tersebut. Saat manusia telah bekerja keras dalam waktu yang cukup lama, Intelegensi Tanpa Batas ini akan mengirimkan pesan lelah, letih dan lesu kepada seluruh tubuh agar beristirahat. Tanpa ada mekanisme internal semacam ini tubuh akan cepat menjadi aus dan rusak, karena terus menerus bekerja. Saat manusia tidur seluruh organ tubuh bagian dalam tetap bekerja di bawah kendali Intelegensi tanpa Batas ini. Sementara organ tubuh luar dan panca indra yang memang di bawah kendali otak diistirahatkan.
Kita tidak pernah merasa mengendalikan denyut jantung karena pikiran kita memang tidak pernah merasa memerintahkan untuk menjalankan atau menghentikannya. Kita juga tidak merasa menyuruh paru-paru bekerja karena itu bukan kerja pikiran sadar, tapi kerja Intelegensi Tanpa Batas yang berada di luar wilayah kerja pikiran sadar. Bernapas dapat merupakan perintah otak dapat pula merupakan perintah Intelegesi Tanpa Batas. Bagi kita, kesadaran adalah pikiran kita.
Membangkitkan alam bawah sadar guna pengobatan secara psikologis. [Foto: Istimewa]Membangkitkan alam bawah sadar guna pengobatan secara psikologis. [Foto: Istimewa]Saat tangan kita terluka, tanpa kita minta terjadi reaksi spontan dari tubuh untuk meminimalisir efek buruk luka tersebut. Butir-butir pembeku darah keluar dari kelenjarnya dan bekerja di bawah kendali Intelegensi Tanpa Batas, dan bila perlu menyembuhkannya.
Sepersekian detik sebelum debu masuk ke mata kita , bulu mata bergerak cepat untuk bereaksi atas perintah Intelegensi Tanpa Batas (ITB). Saat suatu bahaya beberapa saat lagi menerkam kita, ITB mengirim sinyal berupa firasat buruk atau membuat perut kita tiba-tiba mual, sehingga tanpa sadar kita menjauh dari lokasi bahaya, karena segera ingin sampai ke kamar mandi.
Foto: IstimewaFoto: IstimewaMereka yang sering melatih diri dalam gerakan-gerakan bela diri, biasanya memiliki naluri semacam ini yang semakin peka dan kesemuanya dikendalikan bukan oleh pikiran sadar,tapi oleh ITB. Firasat sering tidak dipahami oleh kita (akal kita) karena memang bukan wilayah kerja akal. Biasanya kita akan memahaminya setelah firasat itu terbukti.
Saat seseorang berhasil menebak secara jitu lokasi benda kecil dalam sebuah kamar yang diopenuhi barang-barang, sebagai suatu hal yang mustahil. Hal yang sama terjadi saat dengan mata tertutup seseorang mampu menebak warna kertas yang diputar secara acak dengan kecepatan tinggi. Otak kita jelas serasa lumpuh bila mencoba melacak dengan cara mencirikan masing-masing gerakan kertas yang tidak terlihat itu.
Sumbernya dari otak [Foto: Istimewa]Sumbernya dari otak [Foto: Istimewa]Saat seseorang yang lumpuh total kembali mampu berjalan, atau saat seseoranga yang terjangkit tumor ganas dapat sehat kembali, keseluruhannya tidak dapat dipahami pikiran sadar, sebab memang bukan wilayah kerjanya. Kesembuhannya tidak dapat dipahami pikiran sadar, sebab memang bukan wilayah kerjanya. Kesembuhan yang sama dapat juga melalui perantaraaan tangan orang lain, apakah itu dokter, dukun, ustadz, paranormal, ataupun figure lainnya.


Faktor keburukan harus ditepis jauh-jauh agar yang positif laju di pikiran [Foto: Istimewa] Faktor keburukan harus ditepis jauh-jauh agar yang positif laju di pikiran [Foto: Istimewa] ITB Merespon Keinginan
Apa yang ada dalam perasaan ataupun pikiran kita, langsung direspon oleh Inteligensia Tanpa Batas. Akan tetapi hasilnya bisa saja tidak secepat yang kita duga, tergantung pada factor-faktor lain yang mempengaruhinya. BIla kita ingin pandai, tentu prosesnya lebih lama dibandingkan bila kita menginginkan hilangnya rasa lapar. Untuk pandai butuh proses belajar, butuh buku, butuh pembimbing dan seterusnya.
Jelas semua itu melibatkan peran orang lain selain dirinya. Untuk menghilangkan rasa lapar hanya melibatkan diri kita sendiri, lebih mudah dicapai. Mungkin hanya butuh waktu antara 1 – 10 menit saja. Menurut para ilmuwan, keinginan tidak lain adalah sebuah doa.
Berdoalah padaKu maka akan Kukabulkan permintaannya [Foto: Istimewa]Berdoalah padaKu maka akan Kukabulkan permintaannya [Foto: Istimewa]Dan dalam firman Allah pernah mengatakan," Berdoalah kepadaKu, niscaya akan Kuperkenankan bagimu." (QS. 40;60). Banyak kebutuhan yang tidak kita sampaikan kepada Allah atau lupa kita mintakan tetapi tetap disediakan oleh Allah. Para Sufi sampai mengatakan, Allah melayani kita seolah-olah hanya satu orang hambaNya, yaitu kita. Padahal, hamba Allah yang lebih baik dari kita sangat banyak. Bila teliti, kita akan tahu bahwa kita masih jauh lebih beruntung dari orang lain yang mungkin lebih taat daripada kita. Tetapi dengan mudahnya kita merasa bahwa Allah sering tidak merespon doa-doa kita.
Inteligensia Tanpa Batas Bekerja Berdasarkan Keyakinan
JIka pikiran bekerja berdasarkan logika dan logika bekerja berdasarkan apa yang dilihat, dirasa, ataupun didengar, Intelegensia Tanpa Batas bekerja berdasarkan keyakinan. Keyakinan itu sendiri bekerja berdasarkan apa yang dibayangkan atau apa yang diimajinasikan.
Berbuat baik, beramal bagaikan memberikan cahaya kehidupan di sekeliling kita. [Foto: Istimewa]Seseorang beramal pada orang lain bisa berdasarkan pikiran maupun berdasarkan perasaan. Ia bersedekah bisa karena iba melihat kesulitan yang diderita orang tersebut. Tapi berapa banyak orang yang bersedekah karena hal itu merupakan perintah Allah semata, sekalipun ia yakin Allah tidak pernah ada, dapat dipastikan ia tidak akan mengeluarkan uang untuk kesulitan orang lain.
Di sini terlihat betapa perasaan lebih berperan, lebih dominant dalam mendorong seseorang untuk berbuat sesuatu daripada pikiran. Seseorang sudah dikuasai perasaannya maka logikanya tidak bekerja secara optimal.
Hampir semua orang mengakuinya. Seorang Ibu akan bersikap sangat empati, membela puteranya sekalipun ia tahu anaknya melakukan kesalahan. Sebaliknya, seorang atasan akan dengan mudah menjatuhkan sanksi pada bawahannya, sekalipun ia tahu yang bersangkutan melakukan hal itu karena kondisi keluarganya yang sedang kesulitan. Sikapnya bisa menjadi lain bila bawahannya merupakan sanak familinya.
Foto: IstimewaFoto: IstimewaIntelegensia Tanpa Batas lebih memprioritaskan keyakinan atau perasaan dibandingkan logika ataupun pikiran. Karena Intelegensi Tanpa Batas bekerja berdasarkan keyakinan, maka ia tidak memerlukan logis atau tidaknya apa yang hendak dicapainya. Munculnya perasaan putus asa adalah karena masukan dari pikiran. Misalnya, karena bisnisnya bangkrut terbayanglah kehidupan yang sulit, mulailah ia merasa cemas dan panic dan akhirnya putus asa. Orang hampir tidak mungkin merasa cemas, gelisah, takut, bila tidak ada masukan dari pikiran.
Saat kecemasan yang luar biasa menguasai seseorang, Inteligensia Tanpa Batas secara otomatis memerintahkan cairan adrenalin untuk keluar, bahkan bila perlu memaksa keringat dingin keluar, kepala tiba-tiba menjadi sakit, perut melilit-lilit, sakit maag kambuh, dan bukan hal yang aneh bila kaki lumpuh secara tiba-tiba, walau bila diperiksa secara medis, boleh jadi tidak ada yang keliru dengan kesehatan yang bersangkutan. Orang dapat bersikap seperti itu saat membayangkan hal yang amat ditakuti atau dicemaskan. Misalnya, mendengar vonis dokter bahwa masa hidup sang istri atau suami tinggal menunggu hari, seperti merasa selalu diikuti oleh mahkluk halus.
Foto: IstimewaFoto: IstimewaLain halnya dengan seorang pemberani bila memasuki wilayah angker yang sama boleh jadi tidak mengalami sedikit pun gangguan mental semacam di atas, sebab ia tidak membayangkan hal-hal yang dapat mencemaskan dirinya.
Ketika waktunya tinggal beberapa saat lagi untuk sampai di kantor, seorang karyawan cenderung cemas dan panic, pikiran memasukkan 'kemungkinan terlambat'. Dalam kondisi demikian seorang cenderung bertindak terburu-buru yang justru akan membuat setiap langkahnya serba salah. Hal tersebut pastinya akan menghabiskan waktu secara percuma, sehingga akhirnya ia mengalami keterlambatan sungguhan.
Orang yang tenang dan yakin tidak terlambat, bisa memanfaatkan waktu secara sangat efisien dan efektif. Para agen spionase sangat terdidik bekerja tenang dalam ketegangan yang sangat tinggi. Kalau menonton film saja kita sudah terseret dalam ketegangan, itu pertanda bahwa kita belum mampu mengendalikan pikiran dan perasaan, apalagi menghadapi situasi tegang dalam kehidupan nyata, bukan dalam film yang sudah pasti cuma main-main.


1 comments:

Post a Comment

Freena'z Gallery

Freena'z Gallery
See Amazing Pictures

my pippi