| Kemiskinan, Mamuju: Bagi Ummi Damiati, pasien miskin dari Mamuju Selatan, Sulawesi Barat, yang dari sekujur tubuhnya keluar belatung, rasa jijik tidak ada artinya dibanding rasa sakit. Hingga kini siswa kelas VI SD tersebut masih terus berjuang melawan rasa sakit akibat luka-luka di tubuhnya dan gigitan belatung-belatung ganas.Ummi sering pingsan karena menahan rasa sakit akibat gigitan belatung ganas tersebut. Sedangkan pihak keluarga tidak bisa melakukan apa-apa karena tidak memiliki biaya untuk membawa Ummi ke Makassar agar mendapat perawatan lebih baik. Sejak belatung ganas menggerogoti dirinya, Ummi tidak bisa tidur nyenyak karena menahan rasa sakit.Untuk mengurangi rasa sakit tersebut pihak keluarga hanya dapat membantu mencabuti belatung-belatung yang terus berkembang biak dari tubuh Ummi. Namun, Ummi merasa badannya seperti ditusuk paku saat belatung tersebut ditarik dari badannya.Hingga saat ini keluarga korban hanya bisa pasrah dan berharap penyakit Limfadenitis TB atau TBC kelenjer yang diakibatkan lalat ini bisa segera sembuh dengan pertolongan Tuhan. Pihak keluarga mengatakan telah melakukan berbagai macam cara untuk menyembuhkan Ummi, termasuk membawanya ke dukun, tetapi tidak ada perubahan.Ummi adalah anak yatim dari Kecamatan Tabulahan, Kabupaten Mamasa. Ia menderita luka di badan sejak dua tahun lalu. Karena alasan ekonomi korban tak pernah dibawa berobat ke rumah sakit atau puskesmas setempat. Luka-luka tersebut menjadi tempat penyebaran lalat hingga menjadi belatung-belatung ganas di tubuhnya.Sementara itu, pihak rumah sakit Mamuju dengan keterbatasan biaya dan peralatan terus berupaya memberikan pertolongan. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mamuju Titin Hanayanti mengatakan, sejak ditangani dokter dengan fasilitas seadanya luka, korban sudah mulai membaik dan mengering, meski belatung masih banyak ditemukan."Sudah mulai membaik, lukanya sudah mulai mengering, tapi belatung-belatungnya masih banyak di badannya," kata Titi kepada Liputan 6 SCTV, Rabu (20/1). Titi berpendapat, luka ini telah terjadi bertahun-tahun tanpa pengobatan sehingga lalat bertelur di luka tersebut.(ARL/YUS : liputan.com)
other stories
other stories
0 comments:
Post a Comment